Senin, 22 November 2010

KINDS OF ERRORS

Errors are different from mistakes (allwright 1991:91). A student generally makes mistakes when writing or speaking, because of the lack of attention, focus, fatigue, or being careless. Error can be fixed by the student himself (self- corrected) when he realizes his mistakes. Error is the using of linguistic form which shows mistake that is not realized by a non native speaker and cannot be fixed by himself. It is also shows an incomplete learning.

Rabu, 17 November 2010

Allwright (1991, 81):
error in language learning is the production of linguistic form which is different from the correct one.
The right form refers to a native speaker. Error is connected to behavioristic theory which states that learning is the proses of acquiring language which is habitual, therefore error is stated as a habitual of mother tongue language which influences the new language which is being studied (Mitchell 1998, 13) 

Jumat, 22 Oktober 2010

CLASS MUSIC DISCUSSION

One of my PTK was to make a discussion about music lyrics. I asked my students to find lyrics, each of them had to find their favorite lyric. After that, we made a discussion. In this activity I tried to get their contribution in doing discussion. It was an active discussion because they talked about lyric that they liked and then every of them tried to make some comments about their friends' lyrics. I monitored the discussion and made some notes about it. I compared with the activity before using lyric I had given to them. It was different. In this case we need knowledge about music and lyrics. I liked music and lyrics but these day I don't get myself up to date to those, but I still tried to keep my track on their discussion.

Rabu, 20 Oktober 2010

CORRECTION IN READING 2

The other things you can do after your students finish reading the text is asking questions about what inside the text. For example asking for some spesific informations. Student in their reading can make some highlights of some informations. While answering our questions students may look at the text again to give exact answer like it is written, but they can also give the red line of the answers. It means they don't need to memorize or give the answer exactly the same, but with their own words. If they can give the answers with their own words it means, we can say that, they understand what they are talking about. We should give a time or moment for them while they are trying to give answers. We give them time to think first before speaking.

Selasa, 19 Oktober 2010

CORRECTION IN READING

Making correction in reading is complicated. It depends on what purpose the student (reader) has when he is reading a text. One thing we can take from reading is that a student must know the general idea of the text or the main idea of every paragraph in a text. Then the question is, how to check their reading? We, as teachers can ask some questions to our students as soon as they finish reading. Of course they can make some highlights on their important points in the text. Then if there is a mistake so that we do some corrections.
How to correct their work? We have to give knowledge about what is general idea and is main idea, and how to reach both of them. We can make our correction through their text (written correction) or we just tell their mistakes orally. Hope they learn someting from it.    

Senin, 18 Oktober 2010

CORRECTION IN SPEAKING

There are some corrections that we can do while checking our students' speaking. When they are speaking, we need to make some responses, it could be a statement or instruction so that our students will know exactly the mistakes, if there is a mistake. But before that, we need to identify the individual characteristics about our students. We need to make a good decision in correcting (checking) their speaking so that it won't contra-productive in the future. Contra-productive means that they won't be afraid to speak again in the future. It's hoped that it would bring encouragement to them in speaking.
These are some ways in correcting (checking) students' speaking:

When student say:
"I been there twice"

Our responses:

You wrong!
Hello?!?
What, been?
Good, I have been there twice
Would you reply?
It's a mistake
don't say that, say "I have been there twice"

There are many more ways to response, but we need to be carefull to find the right way to check their speaking. Everybody is different.

Sabtu, 16 Oktober 2010

ACTION RESEARH

Action Research or in Indonesian we said "PTK", is an activity that is done by teacher to find a better way in class studying process. So the teacher has to be a researcher. Some people said that action research has to be done with other teachers as co-researcher, but in my opinion, the teacher alone can do research by himself. A teacher can use his diary to write anything that happens in the class. A teacher can use camera to record all activities in the class. A teacher can use questioner or written test which is filled by students. Those are the things that a teacher can use to make some research in order to improve his students' ability, alone by himself.  

Jumat, 15 Oktober 2010

ACTION RESEARCH

Action research is an activity to improve our class performance. It is done because we like to make some changes so that it would bring us to the better condition. Action reserach does not make any new theory, but it can solve our problems in the class.
Action research is conducted based on spesific and unique situation that we have in our class. The results for action reserach could only be aplicated in our class, and it cannot be used for other classes that have different condition and situation.

Rabu, 13 Oktober 2010

PTK: KRITERIA

PTK dilakukan dalam kondisi yang sewajarnya, tanpa mengubah isi silabus. Yang jadi permasalahan kemudian adalah siklus sulit untuk berulang karena materi dan metode pembelajaran akan berjalan terus dan berubah-ubah. Penerapan metode atau suatu cara pembelajaran di kelas sulit untuk berulang pada pertemuan berikutnya karena adanya variasi dalam proses pembelajaran. Misalnya:

Pertemuan pertama:
siswa diberi kuliah mengenai present tense.

Pertemuan kedua:
siswa diberi kesempatan untuk menyiapkan bahan presentasi mengenai present tense di perpustakaan atau di laboratorium informasi.

Pertemuan ketiga:
siswa melakukan presentasi.

Pertemuan keempat:
siswa diberi latihan mengenai present tense.

Pertemuan kelima:
siswa melakukan tes evaluasi mengenai materi present tense.

Jadi sulit untuk melakukan siklus kedua atau ketiga dengan metode yang sama karena kegiatan belajar berbeda tiap pertemuan. 

Selasa, 12 Oktober 2010

PTK UNTUK OPTIMALISASI KETERAMPILAN BERBICARA

PTK untuk keterampilan berbicara dilakukan dalam pengajaran bahasa. Menurut pengalaman saya, keterampilan berbicara adalah keterampilan cukup membutuhkan strategi yang itu dalam pengajarannya. PTK yang saya lakukan dalam keterampilan berbicara dilakukan dengan memasang kamera perekam agar dapat dievaluasi dengan cermat di lain waktu.
Kegiatan yang dilakukan dalam PTK berbicara seperti memberikan kesempatan siswa untuk berfikir ketika berbicara, memberikan pemanasan dengan pertanyaan memancing terlebih dahulu sebelum kepada pokok permasalahan, dan memberikan persiapan sebelum sesi berbicara dimulai. Yang saya lakukan adalah memberikan kesempatan berupa jeda dengan kemudian langsung mebgarah kepada pertanyaan pokok.
Selanjutnya yang saya lakukan adalah memberikan pertanyaan pemanasan. Kemudian dilihat yang mana yang lebvih efektif di antara bertanya langsung dengan jeda, atau memberi pertanyaan pemanasan terlebih dahulu.

Senin, 11 Oktober 2010

PTK UNTUK OPTIMALISASI MENYIMAK

Kegiatan menyimak lagu dilakukan selama beberapa kali agar siswa mendapatkan kejelasan apa yang sedang didengarkan, lebih jelas liriknya, sehingga dapat mengisi kekosongan lirik yang telah disediakan. Beberapa siswa bertanya, mengapa diulang-ulang terus sampai bel berbunyi. Saya katakan, sekarang adalah waktu belajar, apabila anda sudah yakin dengan jawaban anda berdasarkan apa yang anda simak, anda dapat berhenti, sedangkan bagi siswa lain yang belum yakin dapat terus mendengarkan sampai jelas  menurutnya bahwa itu jawaban untuk kekosongan lirik. Menurut saya, ketika kita belajar menyimak, yang paling baik adalah kita menyimak berulang-ulang sampai jelas apa yang sedang kita simak. Namanya juga belajar.

Minggu, 10 Oktober 2010

PTK MENYIMAK (LISTENING)

PTK yang sedang saya lakukan juga adalah pada keterampilan bahasa menyimak. Pada kegiatan ini, siswa menyimak lagu dari kaset yang diputar. Lagu berjudul "when the children cry" dari white lion. Lagu ini diperdengarkan selama kelas berlangsung (40 menit) pada siswa. Siswa diberikan lirik tertulis dengan beberapa bagian lirik kosong. Siswa diinstruksikan untuk mengisis kekosongan pada bagian lirik itu dengan kata yang tepat sesuai apa yang didengar ketika lagu diputar. Lagu diputar selama 1 jam (40) menit beberapa kali agar siswa mendapatkan kesempatan untuk mempertajam/memperjelas apa yang didengar. Setelah itu apabila dirasa yakin kebenaran jawaban siswa, siswa mengumpulkan kertas lirik dengan jawaban yang sudah ditulis di kertas tersebut.

Sabtu, 09 Oktober 2010

HASIL SIKLUS 1

Siklus pertama PTK ing dengan koreksi langsung pada permukaan (tata bahasa) memberikan warna pertama pada kegiatan PTK saya. Siswa banyak membuat kesalahan pada bagian predikat, penggunaan verba yang tidak tepat sesuai tense yang dibutuhkan. Kesalahanan lain yang banyak terjadi adalah kesesuaian antara subjek dan verba berhubungan dengan subjek tunggal atau jamak.

SIKLUS PTK YANG SEDANG DILAKUKAN

Siklus PTK yang sedang saya lakukan adalah dua kali. Yang pertama dan yang kedua saya lakukan dengan metode koreksi langsung jawaban tertulis pada tulisan/paragraf siswa. Banyak yang berpendapat memberikan koreksi dengan memberikan jawaban langsung tidak merangsang siswa untuk berfikir lebih banyak. Bagi saya koreksi yang saya lakukan saat ini dalah untuk mencari koreksi terbaik bagi siswa saya. Oleh karena itu jenis koreksi ini saya lakukan untuk koreksi pertama.

Kamis, 07 Oktober 2010

PTK YANG SEDANG SAYA LAKUKAN

Saat ini saya sedang melakukan PTK dengan konsep yang sama tetapi melalui "kendaraan" yang berbeda. Sebelumnya saya melakukan PTK dengan menggunakan soal sebanyak 10, dengan materi tenses. Sekarang saya menggunakan tulisan siswa (paragraf) bukan soal. Paragraf yang ditulis siswa adalah paragraf report dan narasi sesuai dengan silabus. Di dalam paragraf itu, fokus saya adalah tense terutama predikat yang digunakan siswa.
Untuk paragraf report, tense yang digunakan adalah present tense, sedangkan untuk paragraf narasi adalah past tense. Untuk PTK ini, fokus utama adalah tetap pada koreksi permukaan yaitu koreksi tata bahasa (grammar).

Jumat, 01 Oktober 2010

MATERI YANG DI PTK KAN

Materi yang di PTK kan adalah materi tenses bahasa Inggris. Ada 3 tenses yaitu present tense, past tense, dan perfect tense. Ketiga materi itu merupakan materi yang harus dapat dikuasai oleh siswa kelas XII atau siswa tingkat terakhir di SMA/MAN.
Materi ini diujikan dengan soal yang berjumlah 10 untuk masing-masing tense. Soal berbentuk isian. Instruksi adalah mengubah kata kerja dalam kurung menjadi bentuk yang sesuai dengan konteks, atau tense yang dibutuhkan.

Rabu, 29 September 2010

KOREKSI YANG COCOK UNTUK SISWA

Di antara ketiga jenis koreksi yang pernah saya lakukan: tatap muka, antar teman, dan koreksi pengajar, terdapat satu koreksi yang dikenal oleh siswa dan menghasilkan capaian yang maksimal bagi keberhasilan proses belajar siswa.
Sebelumnya, sedikit saya jelaskan mengenai koreksi tatap muka. Koreksi tatap muka dilakukan di dalam kelas dengan guru berada di depan kelas, memberikan jawaban serta penjelasan atas jawaban soal. Jenis koreksi ini umum dilakukan. Keuntungan dari bentuk koreksi ini adalah sudah dikenal baik oleh siswa, sedangkan kelemahannya adalah pada umumnya hanya siswa yang berada/duduk di depan yang lebih fokus dalam memperhatikan guru. Kelemahan lainnya adalah siswa tidak aktif dalam proses belajar di kelas. Mereka cenderung pasif dalam proses koreksi ini.
Keuntungan metode antar teman adalah siswa aktif dalam belajar, sedangkan kelemahan metode ini adalah ketepatan jawaban siswa yang beragam. Keuntungan metode koreksi pengajar adalah ketepatan koreksi, sedangkan kelemahan untuk metode ini membutuhkan waktu koreksi yang lebih lama.
Dari hasil analisis, metode tatap muka lebih menghasilkan proses belajar yang lebih optimal. Hal itu dimungkinkan karena siswa lebih mengenal dan terbiasa dengan metode ini, sedangkan dua metode lain tidak dikenal siswa karena baru diterapkan.
Untuk usulan, dengan PTK selanjutnya, diharapkan siswa dapat dibiasakan dengan metode yang lain: koreksi antar teman dan koreksi pengajar, agar penelitian dapat lebih berimbang antar ketiga metode.    

Selasa, 28 September 2010

KOREKSI PENGAJAR

Selanjutnya, koreksi dilakukan oleh saya sebagai seorang pengajar. Siswa mengerjakan tes bahasa Inggris materi tense. Setelah selesai, soal itu dikumpulkan dan saya koreksi di luar jam mengajar. Koreksi yang saya lakukan dengan menggunakan simbol yang menandakan bahwa ada yang salah di dalam jawaban siswa. Saya tidak membuat perbaikan untuk jawaban siswa, tetapi hanya simbol saja. Setelah itu pada pertemuan selanjutnya saya membagikan kembali hasil koreksi saya kepada siswa. Kemudian mereka mempelajari hasil koreksi saya, dan mencoba untuk memperbaiki kesalahan mereka. Untuk koreksi ini saya berharap mereka melakukan proses belajar, mencari jawaban, atau solusi atas kesalahan yang mereka buat, sehingga timbul rasa keingintahuan dan semangat belajar.

Senin, 27 September 2010

KOREKSI ANTAR TEMAN

Dalam PTK yang pernah saya lakukan, saya menggunakan model koreksi antar teman untuk mengoreksi kerja siswa. Koreksi antar teman dilakukan di dalam kelas terhadap tes yang telah dikerjakan oleh siswa. Siswa yang mengoreksi memberi tanda atau hasil koreksi di kertas tes siswa. Setelah koreksi dilakukan, kertas tes itu dikembalikan pada siswa pemiliki (temannya). Kemudian kedua siswa berdiskusi mengenai hasil koreksi.
Dari kegiatan itu, diharapkan siswa mendapat masukan atas tes yang dikerjakan terutama mengenai kesalahan yang dibuat. Memang hal itu tidak menjamin bahwa apa yang didiskusikan benar. Dalam hal ini yang diharapkan adalah jalan komunikasi ilmu yang lebih mudah dibanding dengan komunikasi siswa dengan guru, dengan anggapan sebelumnya bahwa komunikasi antar teman umumnya lebih mudah terjadi.
Setelah mereka berdiskusi, saya memberikan penjelasan mengenai hasil dari tes. Akan tetapi sebelumnya kertas tes dikumpulkan. Dari hasil tes itu saya dapat melihat seberapa jauh mereka mengerti apa yang dibicarakan berdasarkan hasil diskusi. Apabila dirasa banyak pemahaman yang salah, berdasarkan hasil tes itu, kita diwajibkan untuk memberi penjelasan ulang.

Minggu, 26 September 2010

PELATIHAN PTK

Kemarin lusa, hari Sabtu 25 September 2010, saya dan seluruh rekan guru di tempat saya bekerja mengikuti pelatihan Penelitian Tindakan Kelas. Di dalam pelatihan itu disampaikan PTK yang sesuai dengan kebutuhan kenaikan pangkat pegawai negeri. Pada dasarnya hampir sama dengan pelatihan yang pernah saya ikuti sebelumnya, tetapi terdapat beberapa perbedaan.
Perbedaan pertama adalah kualitas pelatih. Kualitas pelatih lebih baik dari sebelumnya. Mereka masih muda seumur dengan saya (2 orang) tetapi memiliki wawasan dan pengalaman yang luas mengenai PTK. Hal itulah yang membuat saya seperti menerima masukan yang besar dalam dunia PTK.
Perbedaan kedua adalah dalam PTK yang digunakan untuk kenaikan pangkat pegawai negeri kegiatan PTK harus mengikutsertakan rekan lain yang bertugas sebagai peneliti di dalam kelas. Peneliti lain memiliki tugas untuk memantau dan menilai kegiatan PTK yang berefek pada keaktifan siswa.
Sepengetahuan saya kegiatan PTK lebih fleksibel, dalam hal ini dapat dilakukan sendiri, seperti keberadaan peneliti lain. Menurut saya peneliti lain dapat kita gantikan dengan kegiatan merekam menggunakan kamera tangan. Dengan kamera tangan kita dapat mengevaluasi dan menilai kegiatan kita di lain waktu dan berulang-ulang. Memang untuk kegiatan menggunakan kamera tangan kita tidak bisa melakukannya hanya sekali, karena penggunaan kamera tangan membutuhkan penyesuaian, dan siswa (kelas) harus menyesuaikan diri. Penggunaan kamera tangan pertama kali akan membawa pada kegugupan atau tidak orisinilnya kegiatan di dalam kelas. Siswa akan cenderung lebih aktif atau lebih pasif. Dengan penggunaan kamera tangan yang berulang-ulang diharapkan siswa dan guru akan lebih terbiasa dan melupakan keberadaan kamera itu, sehingga kegiatan di dalam kelas dapat berjalan seperti biasa, tidak dibuat-buat. Begitu pula keberadaan peneliti, menurut saya disarankan tidak sekali proses tapi berkali-kali agar siswa dan guru terbiasa dengan keadaan itu.

Jumat, 24 September 2010

METODE TATAP MUKA

Metode tatap muka menggunakan cara mengajar atau kuliah yang konvensional. Metode ini memberi kesempatan kepada pengajar untuk menjelaskan suatu materi di depan kelas. Metode ini umum digunakan di Indonesia dikarenakan metode ini merupakan metode termudah yang dapat dilakukan oleh seorang pengajar. Kemampuan yang diperlukan untuk melakukan pengajaran dengan metode ini tidak banyak karena hanya berjalan satu arah, pengajar ke pelajar. Kompetensi materi pengajar sangat diandalkan.
Kelemahan metode ini adalah pelajar tidak dirangsang secara aktif untuk aktif di dalam kelas. Mereka hanya diam mendengarkan dan sesekali bertanya apabila ada yang tidak dimengerti. Metode ini saya lakukan pada PTK pertama saya.  

Kamis, 23 September 2010

PTK Koreksi Tata Bahasa

PTK yang pernah saya lakukan adalah koreksi terhadap tata bahasa dalam soal bahasa Inggris untuk siswa kelas XII-IPA di tempat saya bekerja. PTK ini bertujuan untuk mengetahui jenis koreksi yang tepat bagi siswa kelas XII-IPA. Jenis koreksi yang tepat akan membawa pada umpan balik (feed back) yang baik bagi pemahaman siswa terhadap suatu materi dalam hal ini tata bahasa. Tata bahasa yang menjadi materi dalam PTK ini mengenai tenses: present tense, past tense, dan perfect tense.
PTK ini dilakukan tanpa mengubah silabus mengajar kelas XII-IPA. Dalam kegiatan ini, dilakukan tinjauan ulang (review) terhadap materi yang pernah diberikan pada siswa kelas XII-IPA, untuk mencapai pemahaman sebagai bekal menghadapi tes terulis yang akan mereka hadapi, seperti tes ujian masuk perguruan tinggi.

Ciri ciri PTK

PTK berlaku untuk sebuah kelas dengan kondisi tertentu yang meliputi waktu, tempat, konsep, metode, dan pelaku tertentu. PTK akan menghasilkan sebuah solusi untuk keadaan tertentu.
Dalam perkembangan bahasa Inggris, khususnya bahasa Inggris untuk tujuan khusus, PTK berjalan seiring dengannya, karena bahasa Inggris tujuan khusus bergantung pada keadaan/kondisi tertentu pula.

Kaji Tindak

Kaji tindak merupakan istilah yang saya dapat ketika saya menjalani pendidikan pengajaran bahasa Inggris saya di salah satu universitas di Depok. Istilah ini didapat sebagai terjemahan kata action research yang merupakan istilah untuk kegiatan penelitian di dalam kelas. Kegiatan penelitian di dalam kelas mengikuti silabus yang dimiliki oleh seorang pengajaran sehingga tidak mengubah kegiatan pengajaran secara keseluruhan.
Kegiatan kaji tindak tidak menghasilkan teori atau konsep yang berlaku umum, tetapi kaji tindak menghasilkan solusi dari sebuah masalah yang dihadapi seorang guru di dalam kelas, sehingga siswa didik memiliki kemajuan dalam belajar di dalam kelas.
Di dalam lingkup pengajaran di tempat saya mengajar istilah kaji tindak disejajarkan dengan Penelitian Tindakan Kelas. Bagi saya kedua istilah ini memiliki makna yang sama.

Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pengajar di dalam kelas untuk mencari sebuah cara atau solusi dari permasalahan yang ada di dalam kelas yang pada akhirnya untuk mencapai kemajuan bagi anak didik kelas itu