Minggu, 26 September 2010

PELATIHAN PTK

Kemarin lusa, hari Sabtu 25 September 2010, saya dan seluruh rekan guru di tempat saya bekerja mengikuti pelatihan Penelitian Tindakan Kelas. Di dalam pelatihan itu disampaikan PTK yang sesuai dengan kebutuhan kenaikan pangkat pegawai negeri. Pada dasarnya hampir sama dengan pelatihan yang pernah saya ikuti sebelumnya, tetapi terdapat beberapa perbedaan.
Perbedaan pertama adalah kualitas pelatih. Kualitas pelatih lebih baik dari sebelumnya. Mereka masih muda seumur dengan saya (2 orang) tetapi memiliki wawasan dan pengalaman yang luas mengenai PTK. Hal itulah yang membuat saya seperti menerima masukan yang besar dalam dunia PTK.
Perbedaan kedua adalah dalam PTK yang digunakan untuk kenaikan pangkat pegawai negeri kegiatan PTK harus mengikutsertakan rekan lain yang bertugas sebagai peneliti di dalam kelas. Peneliti lain memiliki tugas untuk memantau dan menilai kegiatan PTK yang berefek pada keaktifan siswa.
Sepengetahuan saya kegiatan PTK lebih fleksibel, dalam hal ini dapat dilakukan sendiri, seperti keberadaan peneliti lain. Menurut saya peneliti lain dapat kita gantikan dengan kegiatan merekam menggunakan kamera tangan. Dengan kamera tangan kita dapat mengevaluasi dan menilai kegiatan kita di lain waktu dan berulang-ulang. Memang untuk kegiatan menggunakan kamera tangan kita tidak bisa melakukannya hanya sekali, karena penggunaan kamera tangan membutuhkan penyesuaian, dan siswa (kelas) harus menyesuaikan diri. Penggunaan kamera tangan pertama kali akan membawa pada kegugupan atau tidak orisinilnya kegiatan di dalam kelas. Siswa akan cenderung lebih aktif atau lebih pasif. Dengan penggunaan kamera tangan yang berulang-ulang diharapkan siswa dan guru akan lebih terbiasa dan melupakan keberadaan kamera itu, sehingga kegiatan di dalam kelas dapat berjalan seperti biasa, tidak dibuat-buat. Begitu pula keberadaan peneliti, menurut saya disarankan tidak sekali proses tapi berkali-kali agar siswa dan guru terbiasa dengan keadaan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar